10 Juli 2025 11:11:00 56 Kali
Lapangan palapa,Lesung Bhakti Jaya – Tradisi Ruwat Tiyuh kembali digelar secara meriah dan khidmat oleh warga Tiyuh Lesung Bhakti Jaya pada hari Minggu, 6 Juli 2025. Acara tahunan ini menjadi puncak dari rangkaian kegiatan bersih Tiyuh sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen dan keselamatan yang telah diberikan, sekaligus memohon keberkahan dan kemakmuran untuk satu tahun ke depan.
Kegiatan Ruwat Desa dipusatkan di Lapangan Palapa,Tiyuh Lesung Bhakti Jaya dan dimulai sejak pagi hari dengan berbagai prosesi adat. Ratusan warga, mulai dari anak-anak hingga orang tua, tumpah ruah ikut serta dalam prosesi, menunjukkan kuatnya semangat gotong royong dan pelestarian budaya.
Rangkaian Acara Penuh Makna
Prosesi inti Ruwat Tiyuh dimulai dengan pertunjuka tarian Kuda Lumping, yang menambah suasana sakral namun tetap meriah.
Bapak Sepransyah, Kepalo Tiyuh, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Ruwat Tiyuh adalah identitas yang harus terus dijaga. "Ruwat Tiyuh ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga momen introspeksi diri dan mempererat tali persaudaraan antarwarga. Semoga dengan digelarnya ruwatan ini, Tiyuh kita senantiasa aman, tentram, subur makmur, dan dijauhkan dari segala balak," ujarnya.
Puncak acara digelar pada malam harinya dengan pentas wayang kulit. Pertunjukan yang menghadirkan dalang kondang dari daerah sekitar,ini menjadi tontonan sekaligus tuntunan bagi warga. Lakon yang disajikan membawa pesan moral tentang pentingnya menjaga persatuan, menghormati orang tua, dan menghindari sifat angkara murka.
Sebelum pentas wayang kulit dimulai, masyarakat bersama perangkat tiyuh mengadakan doa bersama. Doa dipanjatkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT, sekaligus harapan agar Tiyuh Lesung Bhakti Jaya selalu diberkahi keselamatan, hasil panen yang melimpah, serta dijauhkan dari segala marabahaya. Suasana khidmat menyelimuti malam ruwat desa, di mana doa-doa warga berpadu dalam kebersamaan.
Acara ruwat desa ini bukan hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana mempererat silaturahmi antarwarga. Dengan mengangkat kesenian tradisional seperti wayang kulit dan kuda lumping, masyarakat Lesung Bhakti Jaya berupaya melestarikan warisan budaya leluhur sekaligus menjadikannya media pendidikan moral bagi generasi muda.
Melalui peringatan Ruwat Desa tahun 2025 ini, Tiyuh Lesung Bhakti Jaya meneguhkan komitmen untuk menjaga tradisi, memperkokoh persatuan, dan senantiasa bersyukur atas segala karunia yang telah diberikan.
Pada artikel ini
Untuk artikel ini
Realisasi | Anggaran
Realisasi | Anggaran
Realisasi | Anggaran